- keahlian / kompetensi (mental dan tekhnik)
- keshalehan (akhlaq ,moral, nilai- yang di pegangnya)
- komukasi(kemampuan bersosialisasi dengan masyarakat)
Didalam perilaku konsumen, pengaruh dari sikap seseorang dapat berubah karena gaya hidupnya yang mulai terbiasa. Contohnya seperti ini, misalkan ada seorang gadis muda yang masih berusia 25 tahun, ia seorang wanita karir yang memiliki gaji yang juga cukup lumayan. Dahulu sebelum ia bekerja, ia sangat hidup hemat dan rajin menabung, karena irit uang yang ia punya hanya pas-pasan, namun setealah ia bekerja di sebuah pekerjaan yang memiliki gaji yang lebih, sikapnya menjadi seorang wanita yang pemboros, dalam sehari ia membeli tas yang seharga Rp. 200.000,- sedang seminggu kemudian ia membeli tas lagi yang seharaga Rp. 350.000,- dalam sebulan ia bisa membeli tas 4 kali dalam jumlah yang juga luamayan besar. Jika dibandingkan dengan sikapnya yang dulu, ia sangat pengemat. Dan hal tersebut dapat dikatakan bahwa perilaku konsumen dapat mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang. Oleh karena itu perilaku konsumen itu sebetulnya dapat memberikan efek yang positif maupun negatif. Efek positif yang dapat dihasilkan itu adalah, mengetahui barang yang memnag tidak tahu, membuat pengetahuan menjadi lebih baik, apabila ada sesuatu barang yang baru. Namun, dampak negatifnya menjadikan seseorang menjadi pemboros. Namun, bila hal tersebut jika dibiarkan, sangat tdak baik bagi kelangsungan hidup seseorang.
Seorang yang pemboros dan penghemat merupakan sikap yang timbul karena perilaku dan sikap diri yang tidak baik, dalam perilaku konsumen seperti ini artinya dapat mempengaruhi sikap dan perilaku konsuemn, sehingga menjadi sikap yang pemboros atau penghemat. Sikap ingin selalu membeli barang yang terbaru, ingin memiliki barang yang mahal dan terkesan mewah atau elegan. Prilakunypun juga sombong terhadap orang lain, yang ingin memamerkan barang yang ia miliki ke orang-orang banyak. Hal tersebut merupakan sikap yang engatif yang banyak di miliki oleh banyak orang, padahal semestinya sikap dari pembelian barang yang terlalu berlebihan serta sikap pamer yang tidak baik, sangat tidak etis bila sikap itu terus mendaging di diri setiap manusia. Karena pada intinya kita semua sama, satu saudara, dan dimata tuhanpun derajat kita tak berbeda. Mau miskin mau kaya kita tetap sama.
"Bahagia itu kita yang pilih,tetapi caranya tuhanlah yang menentukan.
jadi jangan biarkan dirimu hanyut dalam kesedihan yang tidak berguna
disaat kamu sedang merasa terjatuh, sayangilah dirimu sendiri dan
sayangilah orang-orang disekitarmu yang akan bahagia jika kamu
memperhatikan mereka. tinggalkan hal yang menyakitkan dan merugikan
waktumu, ambil solusi terbaik agar kamu senantiasa beruntung."
(it's my statment)
0 comments:
Post a Comment